Pidato yang disampaikan oleh Calon presiden Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) pada saat menghadapi para kader Partai Demokrat mengkritik tajam pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) terkait berbagai masalah besar yang sedang dihadapi oleh Indonesia. Salah satu isu yang dipertanyakan AHY adalah mengenai utang negara Indonesia yang terus meningkat dari waktu ke waktu. Menurutnya, pada tahun 2014, utang negara Indonesia sebesar 2.500 triliun rupiah dan telah meningkat menjadi 6.000 triliun rupiah pada tahun ini. Data tersebut menunjukkan peningkatan yang signifikan dan membuat Indonesia menjadi negara dengan utang tertinggi di ASEAN.
Lebih lanjut, dalam pidatonya, AHY juga menyentil masalah kepemimpinan di Indonesia yang menurutnya terkesan seperti “banana republic”. Dia menyebut bahwa PLT Presiden Jokowi tidak memiliki kapasitas untuk memimpin bangsa dan hanya terlihat sibuk dengan urusan politik dan mengabaikan tugas utamanya sebagai pemimpin. Data ini menunjukkan bahwa pandangan AHY terhadap kepemimpinan saat ini adalah kritis dan menimbulkan keprihatinan.
AHY juga menyinggung masalah ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia yang semakin meningkat. Dia menekankan bahwa hanya segelintir orang yang menjadi kaya dan merasakan kesejahteraan, sedangkan mayoritas rakyat Indonesia masih hidup dalam kemiskinan. Data tersebut menggambarkan bahwa ketimpangan sosial dan ekonomi di Indonesia masih menjadi masalah yang signifikan yang perlu mendapat perhatian serius dari pemerintah.
Meskipun mengkritik pemerintahan Jokowi, AHY menekankan pentingnya fair play dalam berpolitik dan meminta agar pemilu yang akan datang dapat diadakan dengan adil dan transparan sehingga hasilnya dapat mencerminkan kehendak rakyat Indonesia secara keseluruhan. Data ini menunjukkan bahwa AHY memahami bahwa keadilan dan transparansi sangat penting dalam menjaga kredibilitas pemilihan umum dan mencerminkan kehendak rakyat Indonesia secara keseluruhan.
Secara keseluruhan, pidato AHY telah memancing berbagai tanggapan dari masyarakat dan tokoh politik. Meskipun ada yang setuju dengan kritikannya terhadap pemerintahan Jokowi, namun ada juga yang mempertanyakan keefektifan pidatonya dalam memberikan solusi konkret bagi masalah-masalah yang diangkat. Data tersebut menunjukkan bahwa pidato AHY memiliki pengaruh yang signifikan dalam pemberitaan politik Indonesia.