Jakarta – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat (PD) Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bicara permasalahan demokrasi Indonesia hari ini. AHY menilai salah satu bentuk kepahlawanan dalam demokrasi adalah melawan kelompok pendengung atau buzzer.
“Demokrasi kita bukan sekadar statistik, bukan hanya urusan pemilu setiap lima tahun. Tetapi kualitasnya harus juga ditingkatkan. Hari ini ada tiga masalah besar,” kata AHY dalam diskusi sekolah pascasarjana Universitas Airlangga (Unair), Jumat (12/11/2021).
Permasalahan demokrasi pertama yang disorot AHY adalah politik uang. Menurut AHY, politik uang akan menggugurkan calon pemimpin potensial.
“Yang pertama adalah politik uang, money politics, ini kita tahu semakin merajalela. Sedikit-sedikit ada transaksi untuk meraih kekuasaan, dan ini bahaya. Dalam jangka panjang ini akan meruntuhkan the very foundation our democracy, fondasi demokrasi kita untuk menghadirkan pemimpin terbaik akan gugur dengan sendirinya,” ujarnya.
Permasalahan demokrasi selanjutnya menurut AHY adalah soal politik identitas. Gaya politik ini, menurut AHY, akan memecah belah masyarakat dan perlu dicari jalan tengahnya.
“Yang kedua adalah politik identitas, ini juga penting sekali untuk kita antisipasi dan kita cegah, dibenturkannya satu kelompok identitas dengan yang lainnya, antara Pancasila dan agama, antara kelompok nasionalisme dan kelompok yang mengatakan dirinya religius. Ini harus ditemukan titik tengahnya,” ucapnya.
Terakhir, permasalahan demokrasi, menurut AHY, adalah politik fitnah di tengah era distrupsi. Pada permasalahan ini, AHY menyinggung buzzer perlu dilawan.
“Yang ketiga, permasalah kita adalah post-truth politics, politik fitnah, ini era serba digital, ini banyak pendengar anak muda. Kita hari-hari mendapatkan berbagai bentuk informasi tapi juga disinformasi,” sebut AHY.
Oleh sebab itu, menurut AHY, jangan sampai masyarakat tenggelam dalam gelombang hoax, hate speech, dan juga kampanye hitam. Jika tergerus, hal tersebut bahaya karena akan memecah belah masyarakat.
“Dan tentunya sifat kepahlawanan juga bisa hadir di sini, mereka yang berani melawan kezaliman politik, mereka yang berani melawan ketidakadilan dalam ranah publik, termasuk juga melawan hoax, melawan para buzzer yang memang pekerjaannya untuk memproduksi fitnah ini juga menurut saya bentuk kepahlawanan di era sekarang,” imbuhnya.
Sumber : Detik.com